Menarik Minat Belajar Daring dengan Kolaborasi Aplikasi Zoom dan LMS (Learning Management System)

Saat ini melakukan aktivitas berdampingan di tengah-tengah pendemi yang disebabkan oleh virus yang belum ditemukan vaksinnya telah menjadi hal yang baru di masyarakat. Masyarakat harus tetap waspada untuk melawan penyebaran virus itu sambil beraktivitas untuk terus melanjutkan kegiatan keseharian. Tentu saja, aktivitas yang dilakukan berbeda dengan sebelum pandemi melanda. Aktivitas yang dilaksanakan harus dengan ketentuan yang berlaku sebagai protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus. Menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan menjadi hal wajib yang harus selalu ditaati oleh seluruh masyarakat.

Di dunia Pendidikan, terutama dalam penyelenggaran pembelajaran di kelas, guru dan pesera didik merasakan dampak langsung dari penegakan protokol kesehatan, yaitu menghindari kerumunan. Kelas yang dulu riuh dengan aktivitas guru dan peserta didik berubah menjadi berjarak dengan meniadakan aktivitas tatap muka. Pembelajaran beralih melalui daring dengan memanfaatkan teknologi internet dan aplikasi telekonferensi yang menjadi pilihan utama dan terbaik di era adaptasi kebiasaan baru ini.

Pembelajaran dengan menggunakan aplikasi telekonferensi tentu memiliki banyak memiliki tantangan. Salah satunya adalah bagaimana guru menggunakan aplikasi ini untuk tetap menyelenggarakan pembelajaran yang sama menariknya seperti pembelajaran tatap muka di kelas. Untuk itu, tentu perlu adanya kreativitas dari guru untuk membuat suasana pembelajaran tetap menarik dan menyenangkan. Diantaranya adalah dengan menyusun kolaborasi antara aplikasi telekonferensi dengan aplikasi pembelajaran lain seperti LMS (Learning Management System).

Aplikasi telekonferensi digunakan untuk menggantikan pertemuan tatap muka dengan tujuan untuk menghadirkan suasana pembelajaran seperti di dalam kelas pada keadaan normal. Kegiatan senyum, salam, sapa, doa, dan bentuk interaksi langsung dapat dilakukan dengan aplikasi ini secara virtual sehingga guru dapat tetap memberikan perhatian meskipun tidak bersentuhan secara langsung. Aplikasi telekonferensi yang dapat dipilih diantaranya adalah Zoom, Whatsapp video call, Big blue button BN, Google meet, dan beberapa alternatif lain yang bisa dimanfaatkan.

Kemudian aplikasi yang dapat digunakan untuk menghadirkan konten yang menarik dan sitematis dalam proses pembelajarannya adalah LMS (Learning Management System). Di dalam LMS guru dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki serta memilih aplikasi yang sesuai untuk menghadirkan konten pembelajaran yang menarik. Konten yang menarik itu tentu tidak hadir begitu saja. Untuk menyusun konten yang menarik dan memilih aplikasi yang tepat diperlukan kreativitas dan ketangkasan dari seorang guru. Kemudian konten yang menarik itu juga harus  tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Aplikasi Zoom bisa menjadi pilihan untuk kegiatan telekonferensi. Aplikasi ini menyediakan layanan host yang dapat memberikan fungsi kontrol oleh guru pada saat kegiatan berlangsung. Guru dapat melakukan pengecekan kehadiran peserta didik dan memberikan perhatian penuh dalam aplikasi ini selama pembelajaran berlangsung. Layanan lain yang disediakan oleh aplikasi ini adalah berbagi tampilan. Layanan ini dapat berfungsi sebagai media untuk membagikan bagian penting yang ingin disampiakan oleh guru yang ada dalam LMS yang sudah disiapkan. Guru dapat juga dapat membatasi peserta didik yang bisa menggunakan layanan ini sehingga tidak terjadi kekacauan pada saat kegiatan berlangsung. Layanan ini sangat baik untuk mendukung kegiatan seperti diskusi terutama untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompok berupa hasil analisis maupun produk.

Berikutnya adalah penyusunan konten interaktif di LMS. Di dalam LMS guru bisa memilih aplikasi apa yang paling tepat untuk menghadirkan pembelajaran yang interaktif. Aplikasi yang dapat dipilih salah satunya adalah H5P. Aplikasi ini menyediakan berbagai layanan yang bisa memberikan stimulasi belajar pada peserta didik untuk mempelajari setiap sesinya dengan komprehensif. Selain itu, dalam memberikan dukungan kepada guru, aplikasi ini menyediakan layanan demo berupa tayangan bagaimana memanfaatkan layanan yang tersedia dalam aplikasi tersebut mulai dari cara membuat dan hasil yang nantinya akan ditampilkan dalam aplikasi. Hal ini tentu sangat tepat pada situasi saat ini yang memerlukan adaptasi yang cepat bagi seorang guru untuk menyajikan konten yang menarik.

Konten yang wajib tersedia disini diantaranya adalah pendahuluan, kegiatan inti, dan dan penutup. Kegiatan pendahuluan diantaranya sudah dilakukan dengan menggunakan aplikasi telekonferensi. Namun dalam LMS akan dicantumkan juga tujuan pembelajaran berupa tulisan, gambar atau video singkat atau kombinasi dari ketiganya tentang apa yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut. Hal ini berfungsi untuk memberikan informasi awal atau apersepsi dalam proses pembelajaran. Peserta didik setelah melakukan senyum, salam, sapa, dan doa dapat mempersiapkan diri dengan pendahuluan yang ada dalam LMS ini.

Kegiatan inti selanjutnya disusun dengan menggukan aplikasi H5P. Alasan memilih aplikasi ini adalah layanan yang lengkap, interaktif dan kemudahan dalam menyusun dan mengoperasikannya. Layanan yang dapat dipilih diantaranya adalah Interactive Book, Course Presentation,  Interactive Video, Image hotspot, Video hotspot, timeline, essay, dialog card dan layanan lain yang relevan dengan pembelajaran. Layanan yang dipilih untuk menyajikan pembelajaran interaktif salah satunya adalah interactive book. Layanan ini dapat disajikan misalkan dengan tujuan pembelajaran peserta didik mampu menganalisis permasalahan yang muncul dengan beberapa konten berikut :

  1. Latar belakang materi
  2. Video ilustrasi berjudul “Seandianya tidak ada Polisi”
  3. Menuliskan opini tentang tayangan yang diamati
  4. Menyimak materi dalam Image hotspots dan Course Presentation
  5. Kuis Interatif
  6. Pembagian kelompok untuk mengidentifikasi aturan hukum yang ada di sekitar peserta didik dan menganalisis penegakan hukum yang sedang berlangsung di Indonesia

Konten tersebut dapat disusun secara menarik dalam layanan interactive book pada H5P. Dengan konten yang disusun tersebut peserta didik akan merasa seperti pembelajaran berlangsung dalam situasi normal (tatap muka). Peserta didik bisa melakukan aktivitas menyampaikan opini, berkerja secara kelompok dan menganalisis permalsahan, serta mengumpulkan hasil anaisis untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

Kegiatan penutup diberikan pada layanan diskusi interaktif yang dapat mulai diakses pada saat pembelajaran selesai. Guru akan menyampaikan tentang sebuah informasi singkat sebagai penutup kegiatan di LMS. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengakses dan memberikan tanggapan terhadap informasi yang guru tuliskan dalam kolom diskusi. Tidak hanya memberi tanggapan kepada informasi guru, peserta didik juga bisa menganggapi tanggapan yang diberikan oleh peserta didik lainnya. Artinya diskusi akan berlangsung secara menarik seperti halnya bermain media sosial yang sudah peserta didik kenal.

Selanjutnya sebelum menutup kegiatan pembelajaran, guru memberikan konfirmasi terkait proses pembelajaran yang berlangsung dan menutupnya dengan salam dan doa bersama. Serangkaian proses tersebut dilakukan dengan harapan guru mampu untuk menghadirkan suasana yang tidak jauh berbeda dengan pembelajaran normal, sehingga peserta didik tetap fokus dalam belajar. Kemudian pemilihan aplikasi dan layanan tersebut juga dipilih agar peserta didik merasakan belajar seperti memainkan media sosial dan tetap bisa melakukan aktivitas kolaboratif dengan peserta didik lainnya.

Setiap guru pasti memiliki usaha terbaik dalam menyiapkan dan menyelenggarakan proses pembelajaran di era kebiasaan baru ini. Perbedaan dalam memilih aplikasi tentu menjadi hal yang normal. Banyak sarana yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemapuan yang dimiliki. Namun pertimbangan dan pengetahuan yang tepat dalam memilih tentu akan mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian dalam prosesnya guru mampu untuk menghadirkan suasanana belajar yang sama menyenangkannya seperti halnya pembelajaran di keadaan normal. Atau mungkin justru yang dihadirkan akan lebih menarik di masa adaptasi kebiasaan baru ini.

Oleh : Arif Kristiyono

Share